OPS: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. Sejak pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno-Hatta, gaung Proklamasi terdengar di mana-mana. Namun, belum lama menikmati kemerdekaan, bangsa Indonesia sudah dihadapkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan itu dikarenakan Belanda ingin menjajah Indonesia lagi. Belanda datang ke Indonesia dengan membonceng tentara Sekutu pimpinan Inggris. Akibatnya, pertempuran terjadi di mana-mana. Korban pun banyak berjatuhan.

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Ketika bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, banyak pihak asing yang tidak menyetujuinya. Pihak-pihak asing tersebut antara lain Sekutu, terutama Belanda dan Inggris. Demikian pula dengan Jepang. Banyak tentara Jepang yang masih tersisa di Indonesia belum mengetahui jika mereka telah kalah dan menyerah kepada Sekutu. Mereka juga belum tahu jika bangsa Indonesia telah merdeka.

Belanda datang kembali ke Indonesia dengan membonceng Inggris. Inggris merupakan perwakilan Sekutu di Asia Tenggara. Tentara Inggris ini diberi nama AFNEI di bawah pimpinan Jenderal Sir Philip Cristison. Inggris bertugas melucuti senjata tentara Jepang yang masih ada di Indonesia serta membebaskan tawanan perang Sekutu.


Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

 Sejak pembacaan teks Proklamasi oleh Soekarno OPS: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan


Kedatangan Inggris yang ternyata juga diboncengi tentara sipil Belanda yang disebut NICA ditentang oleh rakyat dan pemerintah Indonesia. Mereka tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia. Perlawanan rakyat terjadi di mana-mana. Perjuangan rakyat dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perlawanan fisik dan diplomasi.

Perlawanan fisik dilakukan dengan kontak senjata. Adapun perjuangan dengan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan. Perlawanan fisik dilakukan di berbagai daerah, antara lain sebagai berikut.
  1. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.
  2. Palagan Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah. Kemudian, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri Nasional. Insiden ini bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Sekutu juga membebaskan orangorang Belanda secara sepihak. Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.
  3. Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Insiden ini bermula dari ultimatum Sekutu meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu. Namun, rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar Kota Bandung agar tidak dikuasai Sekutu. Tokoh yang terlibat antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.
  4. Medan Area, terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 karena orangorang Belanda menginjak-injak bendera Merah Putih. Tokoh yang terkenal adalah Ahmad Tahir.
  5. Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Peristiwa ini dipicu Belanda yang menduduki Kota Yogyakarta dan mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh yang terlibat antara lain Letkol. Suharto dan Sultan Hamengkubuwono IX.


Perjuangan secara diplomasi juga dilakukan dari perundingan satu ke perundingan yang lain.

1. Perundingan Linggarjati
Diadakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhon. Hasil perjanjian ini sebagai berikut.
  • Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
  • Negara Indonesia Serikat terdiri dari Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
  • Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan satu uni dengan nama Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Belanda. Namun, Belanda mengingkari perjanjian ini dan melancarkan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947.

2. Perjanjian Renville
Perjanjian Renville diadakan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Isi perjanjian ini sebagai berikut.
  • Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.
  • Semua pasukan RI harus ditarik mundur dari wilayah-wilayah yang diduduki Belanda.
  • Belanda tetap berdaulat di seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang akan segera dibentuk. Namun, Belanda lagi-lagi mengingkari isi Perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1949.

3. Perjanjian Roem Royen
Diadakan pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta. Indonesia diwakili oleh Moh. Roem dan Belanda diwakili oleh Van Royen. Isi perjanjian ini sebagai berikut.
  • Pemerintah Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
  • Menghentikan gerakan militer dan mengembalikan tawanan.
  • Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia

Jawablah pertanyaan berikut ini?

Mengapa bangsa Indonesia masih harus berjuang lagi mempertahankan kemerdekaannya?
Karena ada beberapa pihak yang tidak menginginkan kemerdekaan Indonesia seperti Belanda, Inggris, dan Jepang. Sebagian tentara Jepang bahkan tidak mengetahui bahwa Indonesia telah memplokamirkan kemerdekaannya.

Apa yang dimaksud perjuangan fisik dan diplomasi?
Perjuangan fisik dilakukan dengan perang dan kontak senjata
Perjuangan Diplomasi dilakukan dengan perundingan untuk kemerdekaan

Apa yang melatarbelakangi peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya?
Karena telah tewasnya Jendral Mallaby

Apa isi perjanjian Roem Royen?
Pemerintah Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
Menghentikan gerakan militer dan mengembalikan tawanan.
Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia

Apa yang dimaksud Agresi Militer Belanda?
Serangan Militer Belanda dan terjadi pada 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948


Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Bentuk Perjuangan Fisik
  • Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
  • Pertempuran Ambarawa, terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah.
  • Bandung Lautan Api, terjadi pada tanggal 23 Maret 1946.
  • Medan Area, terjadi pada tanggal 10 Desember 1945.
  • Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.

Bentuk Perjuangan Diplomasi
  • Perjanjian Linggarjati pada tanggal 10 November 1946 di Linggajati, Cirebon, jawa Barat.
  • Perjanjian Renville pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat.
  • Perjanjian Roem Royen pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta. Penanda tangan Perjanjian Roem Royen adalah tanggal 7 Mei 1949.

Perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah bentuk perlawanan terhadap penjajah dengan kontak senjata. Pada waktu itu, senjata yang digunakan oleh pejuang-pejuang Indonesia masih tradisional seperti bambu runcing, keris, dan tombak. Jika memakai senapan api, itu pun hanya hasil dari rampasan. Sangat berbeda dengan senjata yang dimiliki Inggris, Belanda, ataupun Jepang. Mereka sudah menggunakan senjata modern,  seperti  meriam, pistol, bahkan bom. Perjuangan para pahlawan waktu itu sungguh hebat. Mereka tetap semangat membara pantang menyerah walaupun para penjajah Indonesia menggunakan senjata modern. Tentu saja suhu udara saat itu sangat panas saat para penjajah menembakkan meriam dan mengebom.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OPS: Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda

OPS: Mengenal Tangga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis Minor

OPS: Tangga Nada Diatonis Mayor